Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Tazkiyyah 10: Mari Sebarkan Perdamaian

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Mari Sebarkan Perdamaian Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Pembaca yang berbahagia, Beberapa tahun terakhir ini, berbagai konflik yang bernuansa agama sering terjadi. Baik itu di negara kita atau tetangga kita, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, hancurnya sejumlah rumah ibadah, serta rusaknya infrastruktur dan tatanan sosial budaya. Kita sebagai umat mayoritas, ada kewajiban moral kaum muslim untuk melindungi umat lainnya. Jika terjadi kesalahpahaman, kaum muslim hendaknya mencari solusi jauh dari anarkis. Karena hal itu bertentangan dengan ruh Islam yang menekankan kedamaian. Merusak rumah ibadah agama lain sama saja dengan merusak Islam sendiri. Karena arti kata Islam sendiri di antaranya adalah keselamatan.  Pembaca yang dimuliakan Allah, Sebagaimana sejarah mencatat, bahwa Rasulullah setiap mengirim pasukan untuk berperang dalam rangka menegakkan agama Allah, beliau selalu berpesan agar pasukann

Tazkiyyah 9: Rahasia Ucapan Salam dan Amin

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Rahasia Ucapan Salam dan Amin Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Hadirin yang berbahagia, Kita sebagai muslim dimuliakan Allah dengan beberapa hal. Di antaranya adalah ucapan salam antar sesama Muslim dan pembacaan “Aamiin” di belakang iman. Kedua hal ini ternyata menjadikan risau dan dengkinya musuh Allah kepada umat Islam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh `Aisyah, Rasulullah bersabda; “Tidaklah dengki orang-orang Yahudi kepada kalian (orang Islam), sedengki mereka terhadap ucapan salam dan pembacaan Amin di belakang imam”. (HR. Ahmad). Jama`ah yang dimuliakan Allah, Kenapa orang Yahudi begitu dengki kepada kita karena ucapan salam dan Amin? Hal itu karena ucapan salam dan Amin adalah do’a. Do’a yang dibaca dalam keseharian muslim. Lebih dari itu, dalam ucapan salam terkandung makna yang sungguh luar biasa. Di dalamnya ajaran menebarkan keselamatan dan kedamaian dalam masyarakat Islam. Sebuah ucapan

Tazkiyyah 8: Merangkul Perbedaan, Menuai Ukhuwah

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Merangkul Perbedaan, Menuai Ukhuwah Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Pembaca yang berbahagia, Tidak dipungkiri, kuantitas umat Islam sekarang ini jauh lebih banyak jika dibandingkan abad-abad sebelumnya . Namun, jumlah kuantitas ini ternyata tidak cukup menggembirakan bagi kita semua. Kondisi umat Islam yang dipenuhi dengan perselisihan, perbedaan bahkan saling curiga dan permusuhan, menjadikan para musuh Islam berani dengan kita. Kita lebih suka memelihara dan menyuburkan perbedaan-perbedaan yang sebenarnya tidak prinsip. Atau lebih parah lagi menjadikan yang tidak prinsip menjadi prinsip atau sebaliknya. Padahal perbedaan-perbedaan tersebut semestinya bukanlah alasan untuk bersengketa atau berpecah-belah. Allah Swt tidak melarang berbeda pendapat sejak awal, tetapi melarang berpecah-belah gara-gara perbedaan pendapat tersebut (Ali Imran:103). Ulama-ulama terdahulu, sejak zaman sahabat, mereka berbeda dalam beber