Mosaik Mushaf Indonesia Pasca Reformasi (1999-2024)

   
Cover Buku Mosaik Mushaf Indonesia Pasca Reformasi (1999-2024)


    Kajian tentang mushaf Al-Qur’ān di Indonesia merupakan tema yang penting dan menarik, terutama jika ditinjau dari perkembangan pasca reformasi 1998. Sejak awal penyebaran Islam di Nusantara, mushaf telah memainkan peran sentral dalam kehidupan spiritual umat Muslim.1 Peran tersebut tidak hanya sebatas teks keagamaan, tetapi juga sebagai medium yang mencerminkan budaya dan identitas bangsa.

    Pada masa sebelum reformasi, penerbitan mushaf Al-Qur’ān diatur ketat oleh pemerintah melalui Kementerian Agama yang menetapkan Mushaf Standar Indonesia pada tahun 1984. Tujuan dari standarisasi ini adalah untuk menghindari kesalahan dalam penulisan dan memastikan kemurnian teks Al-Qur’ān.3 Namun, setelah reformasi tahun 1998, penerbitan mushaf menjadi lebih fleksibel dan kreatif, dengan banyak penerbit swasta yang mengembangkan berbagai jenis mushaf untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.

    Salah satu perubahan penting yang terjadi setelah reformasi adalah diversifikasi penerbitan mushaf.5 Penerbitan mushaf AlQur’ān di Indonesia mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun ragamnya. Terdapat mushaf dengan terjemahan tafsir, mushaf hafalan, mushaf tajwid berwarna, hingga mushaf digital yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi seluler. Mushafmushaf ini tidak hanya menawarkan variasi dalam bentuk fisik, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga penyandang tunanetra.

    Selain sebagai kitab suci, mushaf Al-Qur’ān di Indonesia juga memiliki nilai budaya yang sangat kuat. Mushaf di Indonesia sering kali dihiasi dengan motif-motif tradisional, sesuai kekhasan masingmasing daerah. Desain sampul yang mengintegrasikan elemenelemen lokal ini memperkuat identitas Islam Nusantara yang kaya akan keragaman budaya.7 Tidak hanya itu, mushaf Indonesia juga kaya dengan berbagai tema yang sangat variatif. Dari mulai tema mushaf tajwid, hafalan, nahwu, wanita sampai tema mushaf anak.

    Perkembangan ini juga mengindikasikan bahwa mushaf di Indonesia menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan kemajuan teknologi, mushaf digital menjadi populer dan menawarkan aksesibilitas yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda. Mushaf digital menyediakan berbagai fitur interaktif, termasuk tafsir, audio tilawah, dan pencarian cepat ayat tertentu, menjadikannya alat yang lebih dinamis dalam menyebarkan ajaran Al-Qur’ān.9 Keragaman mushaf digital maupun non digital ini selalu menarik untuk dikaji oleh para akademisi.

    Pengkajian mushaf dalam konteks pendidikan tinggi, mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir (IAT) memegang peran penting dalam melestarikan dan mengkaji mushaf Al-Qur’ān. Mata kuliah seperti Kajian Mushaf Nusantara memberikan mereka kesempatan untuk terlibat langsung dalam observasi mushaf. Observasi mushaf mampu meningkatkan apresiasi mereka terhadap nilai-nilai budaya Islam, sekaligus melatih kemampuan analisis mereka terhadap teks keagamaan.

    Selain sebagai latihan akademis, observasi yang dilakukan mahasiswa juga memiliki kontribusi praktis dalam mendokumentasikan perkembangan mushaf di Indonesia. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam kajian ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi berperan strategis dalam melestarikan tradisi mushaf sekaligus mendorong inovasi di bidang penerbitan mushaf. 
       
    Penulisan buku Mosaik Mushaf Indonesia Pasca Reformasi (19992024) ini didasarkan pada observasi dengan metode kualitatif deskriptif serta pendekatan filologi, yang berfokus pada keragaman mushaf, variasi iluminasi, konten, serta analisis kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis mushaf. Dalam pembahasannya, buku ini dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan tema kekhasan setiap mushaf sebagai berikut:

    1. Mushaf Standar, yaitu mushaf Al-Qur’an dengan tanpa tema tertentu. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Al-Qur’ān AtTartil, mushaf Kabir Cordoba, mushaf Al-Qur’ān Al-Kamil, Al-Qur’ān Al-Maqbul, Al-Qur’ān Al-Karim.  

    2. Mushaf Tajwid, yaitu mushaf dengan tema ilmu tajwid dan penerapannya dalam membaca al-Qur`an. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Al-Qur’ān Al Fatih, Al-Qur’ān AlHidayah, Al-Qur’ān Al-Mitsaq, al Quran Ku, Mushaf AlBaha, Al-Qur’ān Utsmani, Mushaf At-Tadzkiroh, Al-Qur’ān Tajwid Al-Karim, Mushaf Al-Qur’ān Al-Majid, Al-Qur’ān Ma’sum, Al-Qur’ān Bukhara.

    3. Mushaf Hafalan, yaitu mushaf dengan tema khusus untuk membantu para penghafal al-Qur`an. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Al-Qur’ān Hafalan Ar-Royyan, Al-Qur’ān Al-Ikhlas, Al-Qur’ān Hafalan Kitabisa, Al-Qur’ān Hafalan Hafazan Junior, Mushaf Al-Qur’ān ulkarim, Al-Qur’ān Yadain, Al-Qur’ān Hafalan Mujazza Per 5 Juz, Al-Qur’ān Hafalan Al-Hufaz, Al-Qur’ān Hafazan Tanafus Junior, AlQur’ān Cordoba Al-Hafidz. 
    
    4. Mushaf Wanita, yaitu mushaf dengan tema dan fitur tertentu dikhususkan untuk wanita. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Mushaf Wanita Raihan dan Al-Qur’ān Cordoba Bilqis. 

    5. Mushaf Grammar, yaitu mushaf dengan tema pembahasan di dalamnya kaidah bahasa Arab dan penerapanya dalam alQur`an. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Al-Qur’ān Tajwid Nahwu dan I’rab Al-Qur’ān Per Kata. 

    6. Mushaf Per-kata, yaitu mushaf dengan tema pemaknaan ayat per-kata. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Mushaf AlMumayyaz dan Al Qur’an Al-Hijr. 

    7. Mushaf Tafsir, yaitu mushaf disertai dengan tafsiran ayat al-Qur`an. Kelompok ini terdiri dari mushaf: Mushaf Cordoba The Amazing, Mushaf Keluarga Sejuk Nurul Hayat, AlQur’ān Bayan.  

    8. Mushaf Multimedia, yaitu mushaf dengan fitur menggunakan teknologi digital multimedia (barcode). Kelompok ini seperti mushaf Al-Qur’ān Adventure. 

    Buku Mosaik Mushaf Indonesia Pasca Reformasi (1999-2024) yang disusun ini diharapkan mampu memberikan Gambaran umum tentang perkembangan mushaf Al-Qur’ān dan pembaca memperoleh wawasan mengenai kekayaan mushaf Al-Qur’ān di Indonesia pada periode pasca reformasi. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada buku ini dan para kontributor, sebagai bentuk khidmah kepada kitab pedoman umat sepanjang masa. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 31-32

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 20-21