Putus Asa Bukan Sikap Orang Mukmin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
MAJLIS KAJIAN INTERAKTIF TAFSIR AL-QUR`AN
(M-KITA) SURAKARTA
Allah berfirman, Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Para pembaca yang budiman di manapun berada,
Ayat yang baru kita baca tadi, terdapat dalam al-Qur`an juz ke 24, tepatnya pada surat az-Zumar ayat ke 53. Ayat ini menjelaskan keluasan rahmat Allah yang begitu agung kepada seluruh umat manusia. Baik mukmin maupun kafir. Pintu rahmat berupa ampunan Allah akan selalu terbuka kepada siapapun yang mengahampirinya.
Maka dikatakanlah “wahai hamba-hamba-Ku”, sebuah panggilan yang penuh kasih sayang, walaupun hamba itu telah berlumuran dosa dan kedurhakaan. Selagi orang mau bertaubat dari kesalahan dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dari Abi Dzar, dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Allah berfirman: " Hai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian bersalah (berbuat dosa) dimalam hari dan siang hari, dan saya mengampuni semua dosa, maka memintalah ampun kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian ( HR Muslim).
Allah tidak akan menutup pintu taubatnya kecuali dalam dua kondisi.
Pertama, ketika ruh sudah sampai kepada kerongkongan atau dalam kondisi sakarotul maut. Sebagaimana Allah jelaskan dalam surah (an-Nisa`: 18.) Dan sabda Rassulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, " sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba selama ruhnya belum sampai tenggorokan." (Mustadok al-Hakim: 4/ 286). Al-Hasan al-Bishri mengatakan: "Sesunguhnya taubat akan selalu ditawarkan pada semua manusia, selama ajal belum menjemputnya.” (Lathoifil Ma`arif : 461).
Kedua, Ketika matahari terbit dari Barat, alias kiamat telah datang. ( H.R. an-Nasai).
Pembaca yang budiman di manapun berada,
Al-Quran dalam banyak ayatnya telah menyebutkan kepada kita taubat nabi-nabi atas perbuatan mereka. Mereka bertaubat bukan kerena alasan dosa yang telah dilakukan karena nabi adalah maksum, terjaga dari jatuh berbuat dosa. Akan tetapi, mereka bertaubat karena merasa telah melakukan sesuatu yang tidak pantas dilakukan derajat seorang nabi. Mereka segera menyesal, bertaubat dan beristighfar dari kesalahan itu. Dengan berharap agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dan menerima taubat mereka.
Kalau mereka para nabi saja bertaubat, lalu apa alasan kita untuk tidak segera bertaubat? Bukankah manusia sering tidak tahan menghadapi cobaan, sering lupa terhadap kewajiban dan perintah Allah, sangat mudah tergiur dengan tipu muslihat hawa nafsu dan dunia. Inilah kenyataan manusia yang tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengatakan," Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut). (H.R. al-Hakim).
Taubat yang akan diterima Allah adalah taubat nashuha. Yaitu bertaubat memohon ampun kepada Allah atas dosa yang pernah diperbuat, menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut berkaitan dengan hak-hak sesama manusia, maka selain tiga hal tersebut, juga harus meminta halal dan maaf kepada sesama.
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat ?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin `Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".
Sa’in bin Jubair, sebagai orang-orang yang terkenal bagus ibadahnya. Ketika ditanya, “Siapa manusia yang paling bagus ibadahnya?” Said bin Jubair menjawab, “Orang yang merasa terluka karena dosa dan jika ia ingat dosanya maka ia memandang kecil amal perbuatannya.”. Semoga kita termasuk orang yang mau bertaubat kepada Allah dan diterima taubatnya. Amin.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، وهدانا وإياكم إلى صراط مستقيم، ونفعني وإياكم بالآيات والذكر الحكيم.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Kata kunci:
- - Rahmat Allah selalu terbuka
- - Kewajiban bertaubat
- - Taubat Nashuha
http://mkitasolo.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar