Mengenal Surat An-Nas

Dr. KH. Moh. Abdul Kholiq Hasan Lc.MA.M.Ed

بسم الله الرحمن الرحيم

 

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ (6)

 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

1-      Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia

2-      Raja manusia

3-      Sembahan manusia

4-      Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

5-      yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

6-      dari (golongan) jin dan manusia

 

A.    Profil Surah An-Naas

            1.         Surat An-Naas dan surah al-Falaq dikenal dengan sebutan al-Mu`awidzataian. Karena isi kanduangan kedua surat tersebut menganjurkan kepada manusia untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala bentuk kejahatan. Sedangkan penamaan an-Naas diambil dari kata an-Naas yang ada di awal awal surah, disamping kata tersebut diulang beberapa kali dalam satu surah.[1]

            2.         Tergolong surah Makkiyyah.

            3.         Terdiri dari 6 ayat, urutan terakhir dalam mushaf al-Qur`an, juz ke 30 al-Hizb ke 60 dan Rubu` ke 8.

 

B.     Keutamaan Surah An-Naas

1-      Dari Uqbah ibn Amir berkata : Berkata Rasulullah SAW : Tidakkah kamu tahu ayat-ayat al-Qur`an diturunkan malam ini yang tidak ada bandingannya, yaitu, surat al-Falaq dan al-Naas (HR. Muslim, Turmudzy dan Nasa-i).

2-      Dari Abu Said al Khudri, “Rasulullah saw. sering mengucapkan kalimat-kalimat perlindungan dari gangguan Jin dan Manusia. Maka ketika turun surat al-Mu`aiwidzataian, Rasulullah menjadikan sebagai perlindungan diri dan meninggalkan selain kedua surat ini. (HR. al-Baihaqi).

3-      Dari ‘Aisyah ra berkata, bahwa Nabi saw jika berbaring di tempat tidur setiap malam, maka beliau menyatukan kedua telapak tangan beliau, lalu meniupnya seraya membaca pada keduanya “qul huwallahu ahad, qul a’udzu bi rabbil falaq dan qul a’udzu bi rabbin naas” dan kemudian beliau mengusapkannya ke bagian-bagian tubuh yang bisa beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepala, wajah dan anggota tubuh bagian depan. Beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali (HR. Bukhari).

 



[1] - At-Tafsir al-Munir, Wahbah Zuhaili, h. 15/882.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194