Fiqh dan Korelasi Surat An-Nas

Dr. KH. Moh. Abdul Kholiq Hasan Lc.MA.M.Ed

 


- Fiqh Surat An-Naas

1-      Surat ini berbicara seputar perintah meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah dari segala jenis gangguan, dari iblis dan para pengikutnya, baik dari jin dan manusia. Yang mana mereka suka menggoda menusia dengan berbagai godaan dan tipu muslihat.

2-      Dengan membaca al-Mu`awwidzatain seseorang dengan izin Allah akan mendapatkan jaminan perlindungan dari yang Maha Segala-galanya. Bukan sekedar perlindungan dari sesame makhluq, tetapi perlinduangan dari yang menguasai semua makluq. Karena itu surat ini sangat agung jika dapat dipahami dan diamalkan seseorang secara benar. Karena bisa jadi ada sebagaian orang yang mengatakan, bahwa ia telah membaca surat ini, namun hasilnya tidak ada. Apakah surat yang dibaca sekarang ini tidak sama dengan yang dibaca Rasulullah saw dan para sahabat ketika itu? Tentu jawabannya adalah tidak ada perbedaan antara surat yang dibaca sekarang dengan yang diabaca Rasulullah saw dan para sahabat. Namun perbedaannya adalah terletak pada orang yang membacanya, bukan ayat atau surat al-Qur`annya.

3-      Surah ini memberikan penjelasan bahwa bisikan negatif itu muncul dari dua sumber, nafsu manusia dan rayuan setan. Gejolak dan dorongan nafsu tertolak dengan tekat untuk tidak memperturuti, karena sebagaimana dikatan seorang syair “Nafsu bagaikan bayi, jika Anda membiarkannya menyusu ia akan terus menyusu, dan jika Anda bersikeras menyapihnya, dia akan menurut. Adapun bisikan setan, maka ia akan tertolak dengan ingat Allah.[1] 

4-      Kesenangan manusia terletak pada melakukan kemaksiatan, sedang kesenangan setan terletak dalam penyesatannya. Jadi saling diuntungkan.[2] Karena itu apabila bertemu antara nafsu syawat manusia dengan bisikan setan, yang terjadi adalah sebuah kehancuaran.

5-      Dan untuk mengetahui apakah bisikan tersebut dari nafsu atau setan, sebagaian Ulama menjelaskan, bahwa bisikan nafsu itu dapat diketahui dari kepuasan setalah melakukan apa yang diinginkan nafsu. Berbeda dengan bisikan setan, yang setiap habis manusia melakukan kemungkaran, setan akan terus membisiki lagi, agar manusia melakukan kelancutan kemungkaran tersebut.

-  Korelasi Antar Surah

1-      Al-Quran dimulai dengan surat Al-Faatihah yang diantara isinya ialah agar manusia memohon hidayat ke jalan yang lurus dan memohon pertolongan dari Allah s.w.t. dan diakhiri dengan surat An-Naas yang menganjurkan agar manusia memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan agar tetap istiqomah dijala-Nya.

2-      Diantara korelasi antara surah an-Naas dengan al-Fatihah, sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Alusi dalam tafsirnya bahwa jumlah huruf yang tidak diulang-ulang dalam surah an-Naas dengan al-Fatihah adalah sama yaitu 22 huruf.

3-      Masih dalam tafsir al-Alusi, bahwa awal al-Qur`an dimulai dengan huruf ba` (Bismillah yang terdapat dalam surah al-Fatihah) dan diakhiri dengan huruf sin (wan-naas yang terdapat dalam surah an-Naas) yang apabila kedua huruf tersebut digabung akan terbentuk kata yang berbunyi BAS yang berarti cukup. Artinya, bahwa al-Quran yang dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Naas adalah cukup untuk menjadi petunjuk dan pegangan hidup bagi manusia. Sebagaimana Allah kalamkan dalam al-Qur`an, “Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab” (Qs. An-An`am: 38).[3] Kalaupun pemahaman ini benar, tentu yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah hukum-hukum umum yang telah semua Allah sebutkan dalam al-Qur`an. Wallahu `alam bish showab.

 

 

 



[1] - Tafsir al-Misbah, Quraisy Syihab, h. 15/644.

[2] - Nahwa Tafsir maudhui` Li Suaril Qur`an, Muhammad al-Ghazali, h. 552.

[3] -Ruhul Ma`ani, al-Alusi, h. 23/196


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194