Tazkiyyah 13: Lima Kunci Sukses Bertaubat


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Lima Kunci Sukses Bertaubat

Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy


Jama`ah yang dimuliakan Allah,
Di antara kita mungkin merasa kesulitan untuk menyakinkan diri kita telah bertaubat. Hal itu karena kita merasa telah bertaubat, namun kenyataannya kita masih mengulang lagi perbuatan dosa tersebut. Lalu bagaimana agar kita sukses dalam bertaubat? Berikut ini ada lima hal yang insya Allah menjadikan taubat kita sebagai taubat nasuha.
1-Memohon Pertolongan Allah; Semua kita menyakini bahwa kejadian apapun yang terjadi di dunia ini tidak bisa lepas dari tangan kekuasaan Allah, termasuk perbuatan ibadah kita. Seorang mukmin sudah seharusnya meminta pertolongan dari Allah dalam segala hal, temasuk dalam masalalah taubat. Oleh karena itu, Allah Swt mewajibkan kepada kita semua untuk melakukan sholat lima waktu, yang di dalamnya kita semua membaca sutar Al-Fatihah. Salah satu ayat surat Al-Fatihah yang kita baca adalah "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. 1:5)
2- Musyarathah dengan Allah; Yaitu perjanjian seorang hamba dengan Allah untuk selalu menjadi hamba yang taat. seorang hamba harus selalu mengingat ketika ia bertaubat kepada Allah, ia berarti telah melakukan perjanjian kepada Allah. Perjanjian ini akan selalu ditagih oleh Allah. Oleh karenanya, seorang hamba harus memeliharanya dan menjaganya jangan sampai menodai janjinya kepada Allah. Caranya adalah dengan selalu menghadirkan musyarothoh setiap ia tergoda atau dibisiki syaitan untuk melakukan sebuah kemaksiatan. Dengan musyarothoh ini ia akan sukses dalam taubatnya, dan hamba ini akan mencapai sebuah keistiqomahan dalam hidupnya.
3- Muhasabah Diri; Selanjutnya, ketika seseorang telah melakukan musyarothoh dengan Allah, maka ia harus selalu mengadakan muhasabah atau intropeksi diri. Seorang ynag tidak mau muhasabah diri, ia tidak akan tau bahwa ia melakukan kesalahan atau kedholiman terhadap dirinya atau orang lain. Dengan muhasabah seorang hamba akan mengetahui segala kekurangannya, dengan mengetahui kekurangan dan kesalahannya, maka ia akan bangkit untuk selalu bertaubat dan menjaga jangan sampai terjerumus kedua kalinya. Allah berkalam: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) (QS. 59:18). 
Yang disebut dengan muhasabah adalah menghitung antara modal dan untung serta rugi. Modal dalam agama kita adalah melakukan ibadah fardhu. Adapun untung kita adalah melakukan amalan sunnah. Sedangkan rugi kita adalah melakukan kemaksiatan. Seandainya seseorang melakukan perhitungan terhadap dosanya dengan cara setiap melakukan dosa dengan melemparkan batu kerikil ke dalam rumahnya, maka tidak lama rumah itu akan terpenuhi batu. (Ibnu Qudamah, 2002).
4-Mujahadah; Muhasabah sendiri ternyata tidak cukup. Seorang hamba ketika mengetahui dan sadar bahwa ia memiliki banyak kekurangan, maka ia harus segera bangkit untuk melakukan amalan-amalan sholeh yang bisa menutupi kekurangannya.
Seorang yang telah bertaubat, ia harus segera mengisi waktu-waktunya yang tersisa untuk bermujahadah (bersungguh-sungguh) beribadah kepada Allah. Karena seorang hamba tidak mungkin mendapatkan ridho Allah kecuali dengan kesungguhan (mujahadah) beribadah kepada Allah. Sebagaimana yang dilakukan Umar r.a, ketika ia tertinggal sholat berjamaah, maka ia menggantinya dengan qiyamul lail semalam suntuk. Allah berkalam, Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. 29:69).
Dan ke 5- Selalu mengingat akibat fatal dari dosa; Salah satu hal yang bisa menjadikan sukses taubat seseorang adalah dengan mengingat akibat fatal dari dosa yang dilakukannya baik di dunia maupun di akherat.  Ibnu Abbas r.a berkata tentang pengaruh amal kebaikan dan kemaksiatan: "Sesungguhnya sebuah kebaikan itu akan memberikan kecerahan di wajah, dan cahaya di hati, keluasan rizki,  badan kuat, kecintaan di hati makhluk, dan sesungguhnya kemaksiatan akan membuat buram di wajah, kegelapan di hati dan di kuburan, badan lemah, rizki berkurang, dan ketidak sukaan makhluk kepadanya " (Fafirru ilallah, Abi dzar al-Qolmuni)
Demikianlah lima hal yang menjadi kunci kesuksesan taubat seorang hamba. Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah agar mampu melaksanakannya dengan baik. Amiin
http://mkitasolo.blogspot.com/

Komentar

  1. sy pgn bertaubat krn dulu sy sering nyuri uang kotak amal.....itu gmn cara taubatnya sedangkan sy tdk pya uang utk mengembalikan curian itu.....lw di hitung-hitung udah ada 22.000.000 jt yg sy curi. tolong donk......

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194