Jangan Menunda-nunda Taubat


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


MAJLIS KAJIAN INTERAKTIF TAFSIR AL-QUR`AN
(M-KITA) SURAKARTA




Allah berkalam, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.
Para pembaca di manapun berada,
Ayat yang baru kita baca tadi, terdapat dalam al-Qur`an juz ke 4, tepatnya pada surat Ali Imran ayat ke 133. Ayat tersebut menyerukan kepada kita untuk segera menggapai ampunan Allah. Dengan segera bertaubat memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dalam penundaan dari taubat, sangat membahayakan jiwa seseorang, bisa saja ia meninggal dengan tiba –tiba sebelum ia sempat untuk bertaubat, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu, kita perhatikan dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kata ( وَسَارِعُوا ) yang artinya bersegera, kemudian kata (مَغْفِرَةٍ ) menggunakan redaksi kata nakiroh atau kata yang masih bersifat umum belum jelas. Ini memberikan isyarat bagi kita, bahwa kita semua diperintahkan untuk bersegera bercepat-cepat menggapai sebuah maghfiroh atau ampunan yang mana belum tentu kita dapatkan, karena bisa saja kita lebih dahulu dipanggil Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum sempat bertaubat dan mendapatkan ampunan dari Allah ‘Azza wa Jalla.
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa taubat seseorang akan diterima, jika seseorang bersegera bertaubat, tidak menunda-nundanya,. Hal ini disebabkan karena penundaan bertaubat merupakan indikasi ketidakseriusan seseorang dalam bertaubat. Sebabagimana Allah kalamkan dalam surat an-Nisa`:17 “ Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya.”
Menurut Ibnu Abbas, maksud dari kata  يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ ;( yang kemudian mereka bertaubat dengan segera), adalah sebelum seseorang dalam keadan sakit atau hampir meninggal.
Orang yang bertaubat dalam posisi ia lemah terkulai sakit, seperti orang yang bersedekah dengan hartanya karena ia hampir meninggal. Ia bersedekah karena kondisi yang terpaksa. Tentu taubatnya orang seperti ini sangat beda dengan taubatnya orang yang masih sehat bugar dan mampu mengerjakan apapun yang ia kehendaki.
Para pembaca yang budiman di manapun berada,
Kondisi yang paling berbahaya bagi orang yang melakukan maksiat atau berbuat dosa adalah pikiran untuk menunda-nunda taubat. Artinya, ia selalu berkata, ”Nanti aku akan kembali menjadi orang yang benar. Nanti kalau tua aku akan bertaubat.” Pikiran semacam itu adalah bisikan dari Iblis! Orang yang suka menunda-nunda taubat, bagaikan orang yang ingin mencabut sebuah pohon. Ia melihat pohon itu kuat lalu ia berkata: "Aku tunggu hingga tahun depan, baru aku datang kembali untuk mencabutnya". Ini adalah logika orang bodoh dan tolol. Karena ia sadar, bahwa pohon itu dari hari ke hari akan semakin kokoh dan besar, sementara dirinya semakin tua dan lemah!
Selain itu, perlu kita ketahui, bahwa ada sebagian orang meremehkan dosa-dosa kecil. Mereka berdalih bahwa dosa –dosa kecil itu bisa hilang sendirinya dengan membaca istighfar atau melakukan sebuah kebaikan. Pikiran semacam ini adalah bisikan setan. Karena orang yang suka meremehkan dosa-dosa kecil, bukannya mendapatkan ampunan, melainkan dosa kecil itu menjadi sebuah dosa besar.  وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ   ..,dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS. An-Nuur:15).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam dri seseorang akan dapat membinasakannya.” (HR. Ahamad dan Thabrani).

Ibnu Abbas mengatakan, “Tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus-menerus, dan tidak ada dosa besar jika diiringi dengan istighfar.” Artinya mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Semoga kita diberi kemampuan Allah, sehingga terhindar dari perbuatan dosa dan segera bertaubat, ketika jatuh dalam perbuatan dosa. Amin 

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، وهدانا وإياكم إلى صراط مستقيم، ونفعني وإياكم بالآيات والذكر الحكيم.
Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Kata kunci:
  • Segera bertaubat
  • Kenapa tidak boleh menunda
  • Jangan meremehkan
http://mkitasolo.blogspot.com/
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194