Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Tazkiyyah 5: Mengusir Was-was

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Mengusir Penyakit Was-was Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Jama`ah yang dirahmati Allah, Dalam menjalankan ibadah ada di antara kita yang terkena penyakit was-was. Baik dalam menjalankan wudhu atau shalat. Bahkan siapapun bisa terkena godaan semacam itu. Akibatnya, banyak kebaikan dan kemuliaan yang hilang karena penyakit tersebut. Bahkan tidak jarang sampai mengganggu kejiwaannya. Bukan kesempurnaan atau kekhusyu`an yang didapatkan, melainkan kebimbangan dan keresahan hati setiap ingin menjalankan ibadah. Penyakit was-was semacam itu bisa jadi muncul karena dangkalnya ilmu seseorang atau kegamangan dalam menjalankan ilmu yang ia pelajari, sehingga setan dengan mudah untuk memain-mainkanya. Hadirin yang berbahagia, Perlu diketahui, dalam ibadah wudhu ada jenis setan khusus yang pekerjaannya fokus untuk menggoda orang-orang yang wudhu sehingga menjadi kacau wudhunya. Setan spesialis wudhu ini disebut N

Tazkiyyah 4: Iman dan Optimisme Hidup

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Iman dan Optimisme Hidup Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Jama`ah yang berbahagia, Orang yang berimanan akan selalu memiliki optimisme dalam kehidupan. Ia tidak pernah merasa sendirian ditinggalkan oleh Rabb-Nya. Dalam kondisi sesulit apapun, ia merasa Allah selalu bersamanya dan menolongnya serta akan memberikan balasan yang adil kelak di akhirat. Oleh karenanya, Allah Swt dalam kalam-Nya melarang orang mukmin untuk berputus asa (pesimistis) dari rahmat Allah karena hanya orang kafir yang suka berputus asa. “ Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir ". (QS.12:87). Salah bukti bahwa seorang mukmin tidak cepat putus asa adalah kisah kejadian yang menimpa tiga orang yang terjebak di dalam gua. Dalam riwayat Muslim, dikisahkan "Ketika tiga orang sedang berjalan-jalan, tiba-tiba hujan turun. Maka mereka berteduh di sebu

Tazkiyyah 3: Peradaban Akhirat

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Peradaban Akhirat Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy Pembaca yang dimuliakan Allah, Mengimani alam akhirat tidaklah membuat orang hidup pesimistis dan termarjinalkan dari kehidupan sosial. Sungguh sangat salah, apabila orang mukmin menjadi seorang pemalas, pesimis dan menarik diri dari kehidupan dunia. Hanya ibadah dan urusan akhirat yang ia pentingkan. Berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan selalu ia hindari. Dengan dalih bahwa kegiatan tersebut akan membuat ia lupa dengan akhirat atau terjerumus kedalam tipu daya dunia yang menyesatkan. Pandangan yang demikian itu tentu tidak dibenarkan oleh Islam. Orang yang benar-benar percaya terhadap kehidupan alam akhirat, tentu tidak akan menyia-nyaiakan kehidupannya di dunia. Ia akan selalu berkarya sebanyak mungkin dan memberikan kemanfaatan seluas mungkin. Ia akan selalu berusaha untuk menjadi sholeh baik secara pribadi maupun sosial.   Kaum Muslimin yang berbaha

Tazkiyyah 2: Mengharap Syafaat Rasul

Gambar
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Mengharap Syafa’at Rasulullah Saw Oleh: DR. Moh Abdul Kholiq Hasan el-Qudsy الحَمْدُ لله الَّذِي بَشَّرَنَا بِخَيْرِ الْبَرِيَة وَ أَرْسَلَنَا بِصَاحِبِ الشَّفَاعَة مُحَمّدٍ اَلْهَادِى إلى قِمَّةِ الْعِزِّ وَالْكَرَامَة، وَ عَليَ آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أمّا بَعد: Pembaca yang dimuliakan Allah Di antara anugerah yang dijanjikan Allah kepada orang mukmin kelak di akherat adalah adanya syafa’at atau pertolongan dari Rasulullah saw untuk umatnya. Kata “syafaah" secara bahasa berasal dari kata   ( شَفَعَ ) yang berarti genap. Kata syafa`ah juga bisa berarti memberi pertolongan. Sebagaimana penggunaannya dalam Surat an-Nisa` ayat 85.  Syafa'at merupakan hak khusus bagi Allah, Dia lah yang memilikinya (QS.Az-Zumar:44). Syafa'at tidak diberikan kepada seseorang tanpa izin dari-Nya. Syafa'at diberikan oleh orang yang diridhoi Allah dan dengan izin dari-