Tafsir Al-Ikhlas (ayat 4) - TERLENGKAP

Dr. KH. Moh. Abdul Kholiq Hasan Lc.MA.M.Ed

1-   وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Ayat ini adalah bentuk kedua dari redaksi nafyi yang meniadakan adanya sesuatu yang menyerupai Allah.Apapun bentuk dan dalam jenis apapun tidaklah ada yang menyerupai Allah secara muthlaq. Tidak ada yang sebanding dan setara dengan Dia. Baik dalam hakekat wujutnya, atau hakekat perbutannya, atau hakekat sifat-sifatnya. Ayat ini adalah bentuk aktualisasi dari sifat “Ahad” yang terdapat diawal surah. Oleh karean itu ayat ini menolak secara tegas kepercayaan orang-orang yang menjadikan berhala-berhala sebagai sekutu bagi Allah. Atau kepercayaan tsunaiyyah (dualism) yang menyakini adanya Tuhan Kejahatan dan Tuhan Kebaikan atau Tuhan Cahaya dan Tuhan Kegelapan sebagaimana menjadi kepercayaan kuno orang-orang Persia dan sekitarnya. [1]Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”. (Qs. Ath-Thur:43).



Demikianlah konsep tauhid dalam Islam sangat jelas, lugas dan tidak bertele-tele apalagi membingunkan. Karenanya surat ini pada hakekatnya tidak perlu “penafsiran” apalagi membutuhkan teori Hermeneutika yang sering membuat sesuatu yang sudah jelas menjadi kabur atau yang ushul menjadi furu` atau yang muhkam menjadi mutasyabih. Wallahu `alam bis showab.



[1] - Lih; Fii Dhilalil Qur`an, Sayyid Qutub, Maktabah Syamilah, h. 8/129.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194