Tafsir Al-Ikhlas (ayat 4) - TERLENGKAP
1- وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Ayat
ini adalah bentuk kedua dari redaksi nafyi yang meniadakan adanya
sesuatu yang menyerupai Allah.Apapun bentuk dan dalam jenis apapun tidaklah ada
yang menyerupai Allah secara muthlaq. Tidak ada yang sebanding dan setara
dengan Dia. Baik dalam hakekat wujutnya, atau hakekat perbutannya, atau hakekat
sifat-sifatnya. Ayat ini adalah bentuk aktualisasi dari sifat “Ahad”
yang terdapat diawal surah. Oleh karean itu ayat ini menolak secara tegas
kepercayaan orang-orang yang menjadikan berhala-berhala sebagai sekutu bagi
Allah. Atau kepercayaan tsunaiyyah (dualism) yang menyakini adanya Tuhan
Kejahatan dan Tuhan Kebaikan atau Tuhan Cahaya dan Tuhan Kegelapan sebagaimana
menjadi kepercayaan kuno orang-orang Persia dan sekitarnya. [1]
“Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”.
(Qs. Ath-Thur:43).
Demikianlah
konsep tauhid dalam Islam sangat jelas, lugas dan tidak bertele-tele apalagi
membingunkan. Karenanya surat ini pada hakekatnya tidak perlu “penafsiran” apalagi
membutuhkan teori Hermeneutika yang sering membuat sesuatu yang sudah
jelas menjadi kabur atau yang ushul menjadi furu` atau yang muhkam
menjadi mutasyabih. Wallahu `alam bis showab.
Komentar
Posting Komentar