Tazkiyyah 1: Dahsyatnya Ash-Shirath
Dahsyatnya
Penyeberangan (ash-Shirath)
Oleh:
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Kelak sebelum manusia menuju
surga, ia harus lebih dahulu menyeberangi ash-shiroth. Jembatan
itu dibentangkan di atas neraka jahannam untuk diseberangi orang-orang mukmin
menuju Jannah (Surga). Semua orang akan melewati jembatan ini. Seorang mukmin dalam
menyeberangi jembatan ini akan selamat hingga masuk surga. Adapun orang munafik dan durhaka, mereka
akan terpeleset dan terjerembab jatuh melayang ke dalam api neraka. Wal
iyadzu billah.
Dalam hadits yang panjang tentang
mimpi dan syafa’at, Rasulullah Shallallahiu ’alaihi wa Sallam bersabda, ”Dan
diletakkan Ash-Shiroth ( Jembatan) di atas neraka Jahannam, maka aku dan umatku
lah yang akan menyeberanginya. Tidak ada orang yang berani berkata kecuali para
nabi. Dan doa para nabi adalah Allahumma sallim-sallim (ya Allah selamatkan,
selamatkan), (HR. Bukhori dan Kutubus Sittah).
Sesungguhnya
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang karakter Ash-Shirath, maka beliau berkata: Tempat menggelincirkan, di
atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia
mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon
Sud’an. (HR. Muslim). Dalam riwayat lain dikatakan, ” Telah sampai
kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari
pedang”. (HR. Muslim)
Jama`ah yang
berbahagia,
Dalam
penyeberangan Ash-Shiroth (Jembatan), tentu kondisinya sangat tergantung
amal perbuatan manusia masing-masing. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, “ Ada
yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang
seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai
orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang
lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam ”. (HR.
Bukhari Muslim)
Dalam riwayat
lain disebutkan, “Kemudian dibentang sebuah jembatan di atas punggung dua
tepi Jahanam, aku (Nabi Muhammad SAW.) dan umatkulah yang mula-mula sekali
menyeberanginya. Tidak ada seorang pun yang berani berbicara pada hari itu
melainkan para rasul, sedang ucapan para rasul di saat itu hanyalah “Allahumma
sallim (ya Allah, selamatkanlah)”. Di neraka Jahannam terdapat beberapa
sandungan seperti duri pohon sa’daan, namun tidak ada yang mengetahui kadar
besarnya melainkan Allah swt. sendiri. Penyandung inilah yang akan menyambar
orang-orang tertentu, sesuai dengan amalnya sendiri (ketika di dunia, yakni
yang berkelakuan buruk tentu disambar).” (HR. Bukhari Muslim).
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Orang mukmin
ketika menyeberangi Ash-Shiroth Allah akan diberikan cahaya
yang menyinarinya. Cahaya yang dimiliki orang mukmin ini sesuai dengan amal
masing-masing. Ada cahaya di antara mereka yang
menyinari antara Madinah dan `Aden, ada yang setinggi gunung, dan ada yang
hanya sebesar ibu jari kakinya. Ada yang di antara cahaya
mereka kadang hidup kadang padam, mereka akan jalan ketika cahaya mereka hidup.
(HR. Baihaqi, Tafsir Ibu Katsir, 8/15).
Sedangkan
bagi orang munafik, mereka sebelumnya diberi cahaya, namun ketika mendekati Ash-Shiroth (Jembatan) dipadamkan.
Maka orang mukmin akan selamat sampai surga sedangkan orang munafik akan
terjerembab ke dalam neraka. (al-Hadid:12-13).
Sedang orang-orang kafir dengan berbagai
jenisnya, mereka itu akan masuk neraka dan
akan dibukakan ketujuh pintu Jahannam bagi mereka tanpa
melewati ash-shiroth. Allah
berfirman, “Orang-orang kafir dibawa ke neraka
Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu
dibukakanlah pintu-pintunya” (Az Zumar: 71)
Orang mukmin yang
melintasi ash-Shirath dan terjatuh darinya, mereka akan keluar dari neraka dengan
syafa’atnya orang-orang yang diberi izin oleh Allah Subhanahu wata’ala
untuk memberikan syafa’at. Kemudian mereka akan akan dimasukkan ke dalam sungai
kehidupan setelah mereka terbakar menjadi arang. Kemudian mereka dimasukan ke
dalam surga atas kemurahan Allah Subhanahu wata’ala. (HR Bukhari Muslim).
http://mkitasolo.blogspot.com/
Komentar
Posting Komentar