Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

MAJLIS KAJIAN INTERAKTIF TAFSIR AL-QUR`AN
(M-KITA) SURAKARTA


Allah berkalam:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1)

Artinya:
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, lalu menciptakan darinya pasangannya dan menyebarkan banyak laki-laki dan perempuan dari (hasil percampuran) keduanya. Bertakwalah kepada Allah yang sering kalian mintai dan takutlah kalian bila kalian memutus tali silaturrahmi. Sesungguhnya Allah itu mahamengawasi kalian. Afwan yang wal arham saya tidak tahu ustadz pakai tafsir yang mana. Apa arhamnya athaf ke ha di bihi atau Allah di wat taqullah...kalau yang disini saya pakai yang fattaqullahalladzi tasa`aluuna bihi wat taqul arham.

Makna umum:
Di dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada semua orang, baik orang yang beriman maupun orang kafir, tidak pandang usia, status, gender atau apapun, untuk bertakwa kepada Allah. Dia juga mengingatkan bahwa Dia telah menciptakan seluruh umat manusia dari seorang diri saja yaitu Nabi Adam as.

Profil Surat An-Nisa`:
1.  Surat An-Nisa` merupakan surat Madaniyyah, yaitu surat yang turun setelah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah.
2.  Terdiri dari 176 ayat dan merupakan surat madaniyyah terpanjang setelah Al-Baqarah.
3.  Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-ihwal yang berhubungan dengan wanita. Disamping merupakan surat yang paling banyak membicarakan hal tersebut dibanding dengan surat-surat yang lain.
4.   Ada surat lain yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini, ulama biasa menyebut An Nisaa' dengan sebutan: Surat An Nisaa' Al Kubraa (surat An Nisaa' yang besar), sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan: Surat An Nisaa' Ash Shughraa (surat An Nisaa' yang kecil).
5. Keutamaannya: terdapat 5 ayat di dalamnya, yang diakui oleh Ibnu Mas`ud merupakan ayat-ayat yang membuatnya bahagia dan merasa memiliki dunia, yaitu ayat 31, 40, 48, 64, 116. Adapun tentang sebabnya, akan kita bahas insya Allah bila telah sampai pada ayat tersebut.
6.       Kandungan surah an-Nisa` diantaranya mengandung tentang:
1.Keimanan:
Syirik (dosa yang paling besar); akibat kekafiran di hari kemudian.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban para washi dan para wali; hukum poligami; mas kawin; memakan harta anak yatim dan orang-orang yang tak dapat mengurus hartanya; pokok-pokok hukum warisan; perbuatan-perbuatan keji dan hukumannya, wanita-wanita yang haram dikawini; hukum-hukum mengawini budak wanita; larangan memakan harta secara bathil; hukum syiqaq dan nusyuq; kesucian lahir batin dalam sembahyang; hukum suaka; hukum membunuh seorang Islam; shalat khauf; larangan melontarkan ucapan-ucapan buruk; masalah pusaka kalalah.
3.Kisah-kisah:
Kisah-kisah tentang Nabi Musa a.s. dan pengikut-pengikutnya.
4.Dan lain-lain:
Asal manusia adalah satu; keharusan menjauhi adat-adat zaman jahiliyah dalam perlakuan terhadap wanita; norma-norma bergaul dengan isteri; hak seseorang sesuai dengan kewajibannya; perlakuan ahli kitab terhadap kitab-kitab yang diturunkan kepadanya; dasar-dasar pemerintahan; cara mengadili perkara; keharusan siap-siaga terhadap musuh; sikap-sikap orang munafik dalam menghadapi peperangan; berperang di jalan Alllah adalah kewajiban tiap-tiap mukallaf; norma dan adab dalam peperangan; cara menghadapi orang-orang munafik; derajat orang-orang yang berjihad


Penjelasan dan hikmah:
1.  Arti dari An-Nisa` adalah para perempuan. Turunnya surat An-Nisa` ini adalah sebagai bukti bahwa di mata Allah, perempuan adalah makhluk yang bernilai. Islam adalah agama yang mengangkat tinggi derajat kaum perempuan. Di dalam Islam, mereka adalah orang-orang yang harus dilindungi dan dihargai. Di masa jahiliyyah, sebelum Islam datang, perempuan adalah barang yang tak ada harganya. Bahkan sebagian orang menganggap bahwa perempuan adalah iblis dan sumber segala kejahatan. Maka, tak heran bila sebelum Islam datang, banyak yang tak menyukai anak-anak perempuan sampai-sampai bila ternyata bayi yang lahir dari rahim istri-istri mereka adalah anak perempuan, mereka tega membunuhnya, menguburnya hidup-hidup. Contoh lain bahwa di masa jahiliyyah perempuan ditindas adalah mereka tak mendapatkah hak waris sama sekali. Sedang dalam agama Yahudi dan Kristen wanita dikanggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas keluarnya Adam dari surga. Setelah Islam datang, perempuan lantas mendapatkan hak waris mereka.
2. Sejarah tidak pernah mengenal adanya agama atau sistem yang menghargai keberadaan wanita baik sebagai ibu, anak, Istri atau dirinya sendiri, yang lebih mulia daripada Islam. Islam tidak pernah mendiskriminasikan wanita, karena kewanitaannya. Beberapa aturan yang ditetapkan oleh Islam kepada wanita, bukan dimaksudkan untuk menghinakan wanita. Sebagaimana dituduhkan oleh musuh-musuh Islam. Tetapi aturan tersebut dimaksudkan untuk melindungi dan menjaga kehormatan wanita muslimah. Dan telah terbukti dalam sejarah bahwa hanya Islam yang mampu menjaga kemuliaan wanita.
3.    Para salafush shalih yang mengajarkan surat An-Nisa`, An-Nisa`, An-Nur dan Ath-Thalaq kepada putri-putri mereka, karena di dalam surat-surat itu ada banyak pelajaran penting dan harus diketahui oleh para perempuan.
4.       النَّاسُ  di sini adalah semua manusia, tanpa kecuali. Maka yang merasa manusia, dia masuk dalam kategori النَّاسُ  dalam ayat ini, masuk dalam golongan yang diseru Allah untuk bertakwa kepada-Nya.
5.       رَبَّكُمُ  memakai kata Rabb karena mengandung makna pendidik. Kita diingatkan bahwa kita ini dididik oleh Allah. Beda dengan ansya`a yang berarti menanam lalu dibiarkan tumbuh. Adapun kata Rabb, maka kata ini mengandung arti kita dididik dan dipantau olehNya.

http://mkitasolo.blogspot.com/

Komentar

  1. Minha itu kan artinya "dia"(wanita) mengapa diartikan sebagai "dia" (laki-laki/Adam)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf kalau boleh saya jawab... pada kata MINHA, HA-nya dikembalikan pada kalimat NAFSIW WAAHIDAH dalam bentuk kalimatnya MUANNAST (untuk perempua) tapi maksud nya NABI Adam.

      mohon dilihat bentuk tulisan arabnya ... jangan arti/makna bahasa indonesia nya..

      trmksh

      Hapus
    2. Maaf kalau boleh saya jawab... pada kata MINHA, HA-nya dikembalikan pada kalimat NAFSIW WAAHIDAH dalam bentuk kalimatnya MUANNAST (untuk perempua) tapi maksud nya NABI Adam.

      mohon dilihat bentuk tulisan arabnya ... jangan arti/makna bahasa indonesia nya..

      trmksh

      Hapus
  2. Assalamualaikum wr.wb

    Saya ingin bertanya, karena saya bukan ahli Alquran. Sy saat ini sedang mencoba membaca alquran dan membaca arti dr setiap ayat. Alahmdulillah sy baru membaca surat Al Imran ayat 199. Sy masih belum mengerti ato men tafsirkan istilah "dan mereka tdk memperjual belikan ayat Allah SWT dg harga murah. Mereka memperoleh pahala dari sisi Tuhannya."
    Maaf jika saya salah atau kalimat saya saa salah,,apakah tafsir itu menjelaskan ada istilah "harga" dan "murah" apakah ayat2 Alquran memang diperjual belikan?? Sekali lagi mohon petunjuk nya.

    Wassalammualikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf kalau boleh saya jelaskan...pada ayat Ali Imron 199.. Allah SWT menjelaskan sifat2 manusia tentang kaum AHLI KITAB yg suka menggunakan sebagian wahyu Allah dan membuang Wahyu Allah (ini makna tafsir menukar ayat Allah).

      Kalimat "Tsamanan Qoliila" sering diulang2 dlm Al Quran, dengan maksud menegur/memperingati manusia tentang tidak berartinya NILAI DUNIAWI dibanding NILAI Akhirat.
      Allah SWT menilai betapa kecilnya harga dunia (harga yg murah) jika dibanding Nikmat yg Allah berikan di akhirat.

      Maksudnya.."Jangan pertaruhkan kehidupan akhirat yg KEKAL ditukar dengan kehidupan dunia yg SEMENTARA" Karena banyak manusia yg memperjualbelikan ayat2 Allah SWT untuk kepentingannya sendiri.

      Ayat2 Allah akan dipakai jika tidak bertentangan dengan nafsunya...

      wallohua'lam...

      Hapus
    2. maaf kalau boleh saya jelaskan...pada ayat Ali Imron 199.. Allah SWT menjelaskan sifat2 manusia tentang kaum AHLI KITAB yg suka menggunakan sebagian wahyu Allah dan membuang Wahyu Allah (ini makna tafsir menukar ayat Allah).

      Kalimat "Tsamanan Qoliila" sering diulang2 dlm Al Quran, dengan maksud menegur/memperingati manusia tentang tidak berartinya NILAI DUNIAWI dibanding NILAI Akhirat.
      Allah SWT menilai betapa kecilnya harga dunia (harga yg murah) jika dibanding Nikmat yg Allah berikan di akhirat.

      Maksudnya.."Jangan pertaruhkan kehidupan akhirat yg KEKAL ditukar dengan kehidupan dunia yg SEMENTARA" Karena banyak manusia yg memperjualbelikan ayat2 Allah SWT untuk kepentingannya sendiri.

      Ayat2 Allah akan dipakai jika tidak bertentangan dengan nafsunya...

      wallohua'lam...

      Hapus
  3. Assalamualaikum wr.wb

    Saya ingin bertanya, karena saya bukan ahli Alquran. Sy saat ini sedang mencoba membaca alquran dan membaca arti dr setiap ayat. Alahmdulillah sy baru membaca surat Al Imran ayat 199. Sy masih belum mengerti ato men tafsirkan istilah "dan mereka tdk memperjual belikan ayat Allah SWT dg harga murah. Mereka memperoleh pahala dari sisi Tuhannya."
    Maaf jika saya salah atau kalimat saya saa salah,,apakah tafsir itu menjelaskan ada istilah "harga" dan "murah" apakah ayat2 Alquran memang diperjual belikan?? Sekali lagi mohon petunjuk nya.

    Wassalammualikum wr.wb

    BalasHapus
  4. APEPUN D ATAS BUMI INI TIADA HARGA KERANA SEMUA MILIK DIA...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surat An-Nisa' (4): Ayat 2-3

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 188-191

Tafsir Surat Ali-Imron (3): Ayat 192-194